Saturday, April 1, 2017

Step 1 - Wedding Date

Karena bingung harus mulai dari mana, si cici (gw anak ke2 dari 3 bersaudara) yg lebih berpengalaman menyarankan untuk menentukan tanggal pernikahan dulu, karena untuk booking venue dan vendor lainnya tergantung ketersediaannya pada wedding date kita. 

Sesuai tradisi chinese, keluarga cowo lah yg akan pergi menanyakan tanggal baik (biasanya banyak ditemukan di kelenteng di medan). Gw hanya perlu memberikan:
1. tanggal, bulan, dan tahun lahir menurut penanggalan cina
2. jam lahir
3. shio (misal kelinci, naga, ular, kuda, ayam, dll)
masing-masing untuk gw, mama, dan papa (tentunya perlu tanggal, jam, dan shio nya si cami alias 'calon suami', mama, dan papa nya juga ya untuk ditanyakan ke orang di kelenteng nantinya). Besaran angpao yang perlu diberikan ke orang tersebut bervariasi, ada yang bebas sesuai keinginan kita, ada juga yang sudah dipatok harga nya.

Klo gw sama cami sih ga terlalu percaya tanggal baik, tapi karena sudah tradisi dan tidak terlalu merepotkan ya ikutin saja deh. Mama dan kokonya cami yang ngurusin untuk lihat tanggalnya di medan, dan baru sempat ngabarin kita 2 minggu kemudian yaitu awal maret. Kami diberikan 6 tanggal alternatif beserta shio yang 'chong' di hari tersebut. Konon katanya, orang yg shio nya 'chong' di hari tersebut kurang hoki, dan sebaiknya jangan terlalu dekat saat pengantin keluar mobil dsb. (hanya pas hari H saja)

Hal yang perlu diperhatikan sewaktu pilih tanggal:
1. apakah keluarga dan tamu bisa hadir saat weekdays, atau harus weekend. (Biasanya venue untuk weekdays bisa lebih murah, tapi kebanyakan tamu ga bisa hadir karena hari kerja)
2. Shio yang chong, cek keluarga inti saja, karena klo sama tamu sodara dan teman-teman semua pasti ada aja yg chong

Gw dan si koko lebih prefer weekend dan pas ada shio yang chong nya bukan keluarga inti di bulan november. yeay! Dan artinya kita hanya punya waktu 8 bulan untuk persiapannya *mendadak panik

No comments:

Post a Comment